Sulap Limbah Kain Jadi Kerajinan Kain Perca Nan Cantik

Sulap Limbah Kain Jadi Kerajinan Kain Perca Nan Cantik

po-copy oiu-copy dsf-copy aa-copy
<
>

Bandar Lampung – Kain perca ialah kain sisa dari pembuatan pakaian dan sering pula disebut limbah kain. Bagi sebagian pelaku usaha konveksi, kain ini mungkin tidak mempunyai nilai lantaran ukurannya yang kecil dan memiliki bentuk yang tidak teratur. Tak heran, tumpukkan kain perca tersebut menjadi limbah serta berakhir ditempat sampah.

Namun siapa bilang jika kain ini tak berguna? Ditangan Amnah S.Kom., MTI dan Novitasari, S.Sos., MM, kain perca malah menjadi harta karun yang bisa diolah menjadi produk souvenir nan cantik. Berbekal kreatifitas, kedua dosen Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya ini menyulap limbah kain tersebut menjadi wadah alat make up, tempat tisu, dan aneka kreasi kain perca lainnya yang bernilai jual.

Kemampuan itu, mereka bagikan kepada masyarakat melalui pelatihan ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui pengolahan limbah kain (perca) di Kelurahan Way Kandis Kota Bandar Lampung, 20 Agustus lalu. Kegiatan yang diikuti 20 peserta tersebut merupakan implementasi dari program hibah institusi pengabdian masyarakat yang dimenangkan Amnah dan Novitasari dari IBI Darmajaya.

“Kegiatan ini bertujuan melatih ibu PKK dan warga sekitar untuk memiliki keterampilan membuat kerajinan kain perca. Kemudian memotivasi mereka untuk berwirausaha agar memiliki penghasilan tambahan bagi ibu rumah tangga guna meningkatkan perekonomian keluarga,” ujar Amnah.

Dosen Teknik Informatika ini melanjutkan, pihaknya juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada ibu PKK dan warga Kelurahan Way Kandis dalam membuat laporan keuangan usaha serta penguasaan internet dan e-commerce.

“Kelurahan Way Kandis sempat mendapat bantuan dari pihak ekternal lainnya dalam hal pengadaan alat jahit sebanyak 10 unit. Sarana alat ini yang harus dioptimalkan warga dengan keterampilan membuat produk. Kami saat ini juga masih berupaya mencari mitra untuk menampung dan memasarkan produk-produk kain perca yang dihasilkan,” terangnya.

Amnah menambahkan, pihaknya juga tengah membangun website Kelurahan Way Kandis untuk mendisplay produk. Ia berharap, ibu PKK dan masyarakat Kelurahan Way Kandis bisa lebih memanfaatkan teknologi informasi khususnya internet maupun media  sosial untuk mempromosikan produk usaha guna memperluas pangsa pasar.

Sementara itu, Kepala Bagian Pengabdian Masyarakat, Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LP4M) Darmajaya, M. Ariza Eka Yusendra, SP., MM mengungkapkan, program hibah institusi telah rutin diadakan Darmajaya setiap tahun. Hal itu sebagai bentuk komitmen dan motivasi untuk para dosen Darmajaya dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi baik di bidang pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Tak hanya hibah institusi, dosen Darmajaya juga banyak yang mendapatkan hibah nasional. Tahun 2016, Darmajaya berhasil memenangkan 25 hibah penelitian dan 11 hibah pengabdian masyarakat dari Kemenristek Dikti dengan total pendanaan hampir Rp 2 Milyar,” tandasnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *