Sutradara Nasional Silahturami Dengan Pimpinan Darmajaya

Sutradara Nasional Silahturami Dengan Pimpinan Darmajaya

Bandar Lampung –Pecinta film indonesia mungkin tidak asing lagi bila mendengar nama Sahrul Gibran, Robby Ertanto Soediskam, dan Benny Kadarhariarto. Mereka adalah sutradara nasional yang terkenal lewat karya-karyanya. Ditengah kesibukan, 3 sutradara nasional ini menyempatkan diri untuk bersilahturahmi dengan para pimpinan Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya di kampus setempat, Kamis (30/04).

Pertemuan yang hampir 2 jam ini berlangsung santai, para sutradara dan pimpinan IBI Darmajaya saling bercerita seputar film favoritnya, sharing tentang upaya memotivasi generasi muda untuk menghasilkan karya film yang berkualitas, dan meningkatkan dunia perfilman Indonesia.

Penulis Skenario 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita, Robby Ertanto Soediskam mengapresiasi Festival Film Indie (FFI) Lampung 2015 yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club (UKM DCFC). “Saya cukup surprise, karena tidak mengira antusias peserta FFI Lampung 2015 begitu besar. Dengan jumlah karya yang mencapai 127 film dari seluruh Indonesia, ini menunjukan banyaknya generasi muda Indonesia memiliki bakat, dan kemampuan didunia perfilman,” ujarnya.

Menurutnya, melalui karya film masyarakat dapat merefleksikan budaya daerahnya, kondisi ekonomi, hingga bisa menjadi control sosial bagi pemerintahnya. “Pemerintah pusat kita saat ini mulai konsen dengan industri kreatif, dimana dunia seni, entertainment, termasuk perfilman Indonesia semestinya bisa bersaing secara nasional dan internasional, Saya berharap Pemerintah Provinsi Lampung juga dapat bersinergi dalam mendukung masyarakatnya untuk memajukan dunia perfilman, khususnya film yang dapat lebih memperkenalkan Lampung,” ungkapnya.

Lulusan Institut Kesenian Jakarta ini menerangkan, film yang baik biasanya berasal dari sebuah tekanan, atau masalah kehidupan yang mampu dihadapi dengan cara berfikir kreatif. “Kondisi yang sulit dapat membuat seseorang lebih kreatif untuk keluar dan menghadapi masalah. Dunia perfilman sesegungguhnya sangat menghasilkan jika dilakukan secara serius, namun jika hanya sebatas main-main tentu hasilnya tidak maksimal,” ungkapnya.

Dalam hal memproduksi sebuah karya film menurutnya, hal terpenting yang harus diperhatikan yakni menentukan story telling. “Sebagus apa pun kamera yang digunakan, tempat sooting, pencahayaan, dan kualitas gambar sebuah karya film namun tidak imbangi  dengan story telling yang istimewa, maka film itu akan biasa saja. Karena jalan cerita yang unik, berbeda dengan yang lain, dan memiliki pesan tertentu akan memberikan kesan baik bagi penontonnya,” terangnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mewakili mewakili Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE., MA. berharap FFI Lampung 2015 bisa memotivasi para peserta untuk terus meningkatkan hasil karyanya baik secara kuantitas dan kualitas. “Even ini tidak hanya sebagai ajang berkompetisi, namun sebagai bentuk apresiasi kita terharap karya yang dihasilkan oleh para sineas film di Indonesia khususnya Lampung. Diharapkan melalui generasi muda yang kreatif ini, kualitas dan kuantitas perfilman Indonesia akan maju serta menjadi tuan di negeri sendiri,” harapnya

Sutradara Film Mars Sahrul Gibran, Penulis Skenario 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita Robby Ertanto Soediskam, dan Ketua DSLR Sinematografi Indonesia Benny Kadarhariarto merupakan juri FFI Lampung 2015. Dimana 127 karya film bersaing memperebutkan 13 nominasi terbaik yang akan diumumkan pada Malam Anugerah besok malam (02/05). (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *