Tingkatkan Ekonomi Istri Kelompok Nelayan, Darmajaya Beri Pelatihan Sulam Tapis

Bandar Lampung – Upaya meningkatkan ekonomi masyarakat, dosen Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya Anggalia Wibasuri, S.Kom, MM memberikan pelatihan menyulam tapis untuk istri kelompok nelayan beberapa waktu lalu.

Berlangsung di Kantor Kelurahan Desa Sukajaya Lempasing, Jl Raya Teluk Ratai Km 8 Teluk Pandan, Padang Cermin, Pesawaran, sebanyak 10 orang yang mayoritas ibu rumah tangga mengikuti pelatihan tersebut.

Anggalia bersama kedua rekannya Besti Lilyana, SH dan TM. Zaini, M.Kom, tidak hanya ingin memberikan keterampilan yang dapat menjadi sumber penghasilan bagi istri nelayan, tetapi juga turut berperan dalam melestarikan kerajinan tangan khas Provinsi Lampung.

“Tapis merupakan kerajinan tradisional sekaligus pakaian khas Lampung yang harus dilestarikan. Seiring dengan perkembangan zaman dan kreatifitas, sulaman tapis bisa diaplikasikan menjadi berbagai cendramata seperti gantungan kunci, hiasan dinding, tas, dompet, tempat tisu, dan lainnya,” ujar Anggalia.

Pelatihan menyulam tapis ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk program Ipteks bagi masyarakat (Ibm) yang didanai oleh Dikti. Dosen fakultas bisnis dan ekonomi ini menambahkan, pelatihan menyulam tapis melibatkan mitra Sonya Gallery sebagai gerai penjualan produk tapis.

“Sehingga nantinya produk hasil karya istri kelompok nelayan Desa Sukajaya ini bisa langsung dijual melalui Sonya Gallery yang beralamat di Jl Dahlia No 173 Natar, Lampung Selatan,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, tahap selanjutnya dosen IBI Darmajaya ini juga akan membuat software website Sonya Galleri guna meningkatkan dan memperluas pemasaran produk tapis kepada masyarakat melalui media online.

Sementara itu Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE. MA, mengatakan program pengabdian masyarakat yang dilakukan para dosen IBI Darmajaya merupakan bagian kontribusi perguruan tinggi dalam membantu masyarakat menjadi lebih baik lagi. Pihaknya menegaskan, soerang dosen tidak hanya dituntut mampu mengajar, tetapi juga aktif melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat.

“Karenanya kami selalu menekankan pada dosen untuk aktif dan terjun ditengah-tengah masyarakat dalam melakukan pengabdian. Kemajuan suatu daerah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga menjadi tanggung jawab kita semua. Mudah-mudahan apa yang dilakukan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *