Tunggu Waktu Berbuka, Jajakan Ta’jil Untuk Cari Ilmu dan Tambah Uang Saku

Tunggu Waktu Berbuka, Jajakan Ta’jil Untuk Cari Ilmu dan Tambah Uang Saku

Sepertinya sudah tradisi, setiap bulan puasa ramadhan, banyak aneka menu buka puasa (ta’jil) dijual dibeberapa titik disudut kota bandar Lampung. Tanpa di komando, para pedagang dadakan serentak menggelar dagangannya di pinggir-pinggir jalan. Ada beragam sajian menu berbuka puasa (ta’jil), mulai dari makanan ta’jil tradisional seperti kolak pisang hingga pizza tersedia. Demikian juga beraneka ragam masakan berbahan dasar sayuran. Mereka menggelar daganganya mulai pukul 16.00 hingga menjelang sholat isya’.

Pasar dadakan yang berada disepanjang jalan utama Zainal Abidin Pagar Alam ini ternyata memberikan nuansa tersendiri, karena yang berdagang tidak hanya mereka yang berprofesi pedagang, mahasiswa pun ikut memanfaatkan pasar dadakan ini untuk mencari tambahan uang saku dengan ikut menjajakan hidangan ta’jil. Seperti terlihat disekitar kampus Informatics & Business Institute (IBI) Darmajaya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, ada profesi baru menjadi penjual ta’jil, Diantaranya adalah para mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa As Salam, Paduan Suara, dan Himpunan Mahasiswa Manajemen Informatika Sistem Informasi (MISI) IBI Darmajaya. Mereka dikoordinir Oleh Badan Eksekutif Mahasiswa. Selama bulan ramadhan, Para organisator IBI Darmajaya ini berjualan ta’jil untuk mengisi waktu berbuka. Membuka stand di pasar dadakan ramadan ini mereka jadikan sebagai pengalaman dalam berwirausaha yang nantinya dapat dijadikan sebagai modal untuk berniaga di masa depan.

“Kegiatan ini merupakan ajang untuk mencari ilmu, dalam hal ini adalah ilmu praktis berupa cara berdagang yang tidak ada di bangku perkuliahan yang hasilnya dapat dilihat langsung berupa rezeki dari hasil penjualan tiap hari.” Ungkap Jandigo, mahasiswa IBI Darmajaya saat ditanya mengapa mereka ikut berjualan.

buat tambahan menyambut lebaran, Stand Orkem ini menjual berbagai minum dan makanan seperti Kue Kering, Cenil, Es Buah, Nasi Bakar, Kolak, Rujak Tahu, Pempek, dan Gorengan Tetapi menurutnya, yang banyak dicari oleh pembeli adalah Es Buah, Kolak dan Nasi Bakar. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau. Untuk Kolak Rp.3.500,- dan Nasi Bakar Rp.10.000,-. Sedangkan Es Buah Rp. 3.500,- dan Gorengan Rp.500,-.

Para Aktivis tersebut memilih berjualan di sekitar kampus karena menurut mereka prospeknya bagus, karena disekitar kampus banyak rumah kost untuk mahasiswa dan biasanya mahasiswa lebih memilih membeli santapan takjil dibandingkan membuatnya.

“kami menggelar dagangan mulai dari dari Rp 500,- hingga harga Rp 10.000.-. Yang jelas apapun menu yang ada di sana, pembeli tinggal memilih sesuai selera. Kalau bicara masalah keuntungan, dengan modal seratus ribuan, keuntungan yang didapat antara dua ratus hingga tiga ratus ribuan. Alhamdulillah cukup, maklum itung-itung setahun sekali”. tambah Digo, saat didesak pertanyaan tentang berapa penghasilan setiap harinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *