Ubah Laporan Penelitian Menjadi Buku Referensi

Ubah Laporan Penelitian Menjadi Buku Referensi

DSC_0028 DSC_0045 DSC_0013 DSC_0011
<
>

Bandar Lampung – Ubahlah laporan penelitian Anda menjadi sebuah buku referensi. Begitulah ajakan Direktur Utama Graha Ilmu Yogyakarta, Josep Ediyanto saat menjadi pemateri pada Seminar Motivasi Menulis bagi dosen Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya di Aula Pascasarjana kampus setempat, Selasa (24/01).

Kegiatan yang diikuti 45 dosen Darmajaya ini diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Pemebelajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LP4M) Darmajaya.

Dikatakan Josep,buku referensi itu langka, karena tidak banyak penulis yang bisa membuat buku referensi, hanya dari kalangan peneliti. Padahalmenulis buku referensi bisa menjadi peluang karena sangat dibutuhkan bagi peneliti, dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum.

“Banyak dosen Darmajaya yang berhasil memenangkan hibah penelitian dari Kemenristek Dikti. Sayang sekali jika laporan hasil penelitian tersebut tidak dipoles sedikit menjadi sebuah buku referensi,” ujarnya.

Josep menjelaskan, buku referensi adalah tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya fokus pada satu bidang ilmu.Urutan materi dan struktur buku teks disusun berdasarkan logika bidang ilmu (content oriented). Buku ini diterbitkan dan dipasarkan secara umum.

Berbeda dengan buku ajar yang diperuntukkan bagi mahasiswa untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dan memuat bahan ajar sesuai kurikulum yang berlaku. Sehingga gaya penulisannya harus dikemas dengan lebih menarik.

“Menulis seharusnya bukan hal asing bagi dosen karena telah terbiasa membuat bahan ajar, laporan, dan lainnya. Mudah-mudahan semester depan atau tahun  depan ada buku-buku yang dihasilkan dosen Darmajaya yang diterbitkan Graha Ilmu,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Riset, Dr. RZ. Abdul Aziz, ST., MT menuturkan, dosen dituntut untuk mampu menulis dengan baik untuk proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

“Buku adalah hak kekayaan intelektual yang dapat diwariskan. Menulis buku juga bisa mendukung dosen untuk jenjang akademik dan pengakuan sebagai kaum intelektual.Menjadi seorang Profesor juga harus menulis buku,” paparnya.

Abdul Aziz berharap, kegiatan yang diselenggarakan bagian pengembangan pembelajaran LP4M ini dapat memotivasi para dosen Darmajaya untuk aktif dan kreatif menulis. Diungkapnya, tahun 2016, sebanyak 25 hibah penelitian dan 11 hibah pengabdian masyarakat dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi berhasil dimenangkan dosen Darmajaya. Seharusnya, hasil penelitian tersebut bisa diubah menjadi buku ajar maupun buku referensi.

“Kemenristek Dikti juga memiliki banyak program hibah buku. Semoga kedepannya semakin banyak dosen Darmajaya yang mau dan mampu menulis buku, serta berhasil memenangkan hibah dari Kemenristek Dikti. Nantinya buku tersebut bukan hanya memberikan dampak pada kenaikan pangkat, ekonomi, dan popularitas bagi dosen, tetapi juga bermanfaat untuk peningkatan kualitas bahan referensi bagi mahasiswa,” harapnya.

Sebelumnya, budaya menulis sudah terbangun di Darmajaya, beberapa buku dosen Darmajaya berhasil memenangkan hibah. Salah satunya, buku berjudul Determinasi Sosial Ekonomi Dalam Keputusan Investasi karya, Dr. Abshor Marantika, SE., MSi berhasil memenangkan hibah insentif penulisan buku ajar Kemenristek Diktitahun 2015.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *