Universitas Paramadina Studi Banding di IBI Darmajaya

Universitas Paramadina Studi Banding di IBI Darmajaya

Bandar LampungUniversitas Paramadina, Jakarta melakukan studi banding mengenai pengelolaan Kantor Urusan Internasional di Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya, kemarin (02/10).

Kegiatan yang dilaksanakan di China Corner IBI Darmajaya ini dihadiri Coordinator Department of Cooperation and Fellowship Universitas Paramadina, Suci Ayuningtyas,SE, Manager Department of Academic Planning and Operational Universitas Paramadina, Aris Subagio, Kepala  dan staf Kantor Urusan Hubungan Internasional (KUHI) IBI Darmajaya.

Suci Ayuningtyas mengatakan studi banding ini bertujuan untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman tentang pengelolaan kantor urusan internasional khususnya bagaimana mengelola  program akademik seperti alih kredit, gelar bersama, dan magang internasional.

“Universitas Paramadina melakukan studi banding di IBI Darmajaya karena kami ingin mempelajari, berdiskusi, dan berbagi bagaimana mengelola kantor internasional dengan baik. Kita ketahui bersama bahwa setiap perguruan tinggi harus bersiap dalam menerima kehadiran mahasiswa asing maupun mempersiapkan mahasiswa kita untuk bisa ke perguruan tinggi luar negeri,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, pihaknya juga mengapresiasi Kantor Urusan Hubungan Internasional IBI Darmajaya yang selama ini telah sukses menyelenggarakan banyak program internasional.

“Selain itu, dalam waktu yang cukup singkat IBI Darmajaya juga telah berhasil membangun database berbasis website untuk mengelola data kerjasama dan program internasional yang telah dijalani.” imbuhnya.

Kepala Kantor Urusan Hubungan Internasional (KUHI) IBI Darmajaya, Rahmalia Syahputri, menyambut dengan baik kedatangan Universitas Paramadina. Menurutnya dengan melaksanakan studi banding, perguruan tinggi bisa saling berbagi informasi, ilmu, dan pengalaman guna mewujudkan pengelolaan kantor urusan internasional yang profesional.

“Banyak proses yang harus dilalui dalam melakukan pertukaran mahasiswa dalam program akademik. Pengelola Kantor Urusan Internasional harus memastikan bahwa kurikulum dapat disetarakan sehingga bisa dilalukan alih kredit, mengetahui regulasi untuk mendapatkan ijin belajar dan keimigrasian”, tutur Rahmalia.

Selain itu, pertemuan ini juga membahas bagaimana pengelolaan kelas internasional dan kelas dua bahasa untuk mahasiswa asing, persiapan tenaga pengajar, dan bagaimana menyiapkan mahasiswa lokal untuk studi di perguruan tinggi di luar negeri.

“Kemenristek Dikti mendukung dan menghimbau setiap perguruan tinggi untuk memiliki kantor urusan internasional, dan melaksanakan program-program internasional yang tentunya sebagai upaya mempersiapkan mahasiswa dan lulusan agar berdaya saing global, hal ini juga mempengaruhi akreditasi suatu perguruan tinggi,” paparnya.

Dijelaskan IBI Darmajaya terus berupaya menciptakan mahasiswa dan lulusan yang berkualitas dan siap bersaing ditengah era globalisasi.

“Upaya ini terus dilakukan, salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi luar negeri baik di Asia dan Eropa. Kami berharap kerjasama ini dapat mendukung IBI Darmajaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mampu menciptakan lulusan yang dapat bersaing dan memberi kontribusi yang signifikan terhadap kemajuan daerah dan bangsa” harapnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *