Sensor Ultrasonic Antarkan Darmajaya Menjadi Juara

BANDARLAMPUNG—Acungan jempol pantas dialamatkan kepada mahasiswa Informatics and Business Institute (IBI) Darmajaya. Berkat ketekunan dan kerja keras dalam melakukan penelitian ilmiah, mahasiswa IBI Darmajaya berhak menyandang predikat sebagai juara III dalam ajang Fiesta HIMA-F Mipa Unila. Penelitian dengan tajuk, Sensor Ultrasonic Sebagai Penjaga Jarak Antara Monitor Dengan Mata Pengguna Komputer, didapuk menjadi salah satu pemenang karena penelitiannya berguna untuk kepentingan masyarakat, merupakan hal baru yang penelitiannya baru saja dikembangkan, dan yang paling utama, adalah orisinalitas karya dari mahasiswa IBI Darmajaya.

“Alat yang kami kembangkan ini berfungsi  untuk menjaga jarak mata dengan monitor komputer dengan memanfaatkan sensor ultrasonic yang diantarmukakan dengan komputer . Tubuh ini biasanya akan menyesuaikan berapapun jarak yang diperlukan agar mata dapat melihat dengan nyaman salah satunya dengan monitor komputer. Secara tidak sadar tubuh akan menyesuaikan jarak pandang tanpa memperhatikan batas kemampuan maksimal mata, yang dilakukan tubuh hanyalah agar mata nyaman memandang,” terang Agus Siswoyo, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini. Tim lainnya diantaranya adalah Dosen pembimbing, Dodi Yudo, S.Si, Fannie Loesa Arny, Samsul Arifin, Arie Widiantoko, Suhendar, Rully Susanto, Dewi Surya Anggraeni, Bambang Irawan, dan Adi.

Lebih jauh dijelaskan oleh Agus, bahwa konsentrasi pengguna komputer secara umum lebih kepada pekerjaannya. Alat yang diteliti ini berfungsi sebagai asisten yang dapat memperingatkan pengguna computer agar selalu menjaga jarak aman dengan monitor computer.

“Bentuk peringatannya ada dua, yang pertama bentuk visual angka pada monitor computer yang menunjukkan jarak pandang, yang kedua bentuk audio atau suara yang memperingatkan pengguna bahwa jarak pandang dengan monitor sudah maksimum. Jarak pandang antara monitor komputer dengan mata pengguna paling tidak 30-50 cm, jarak tersebut adalah jarak yang direkomenasikan oleh para ahli kesehatan mata,” tambah Fannie.

Lalu bagaimanakah gambaran alat ini bekerja? Diterangkan oleh Fannie, alat ini bekerja berdasarkan inputan sensor ultrasonic, sensor transmitter memancarkan sinyal berupa gelombang ultrasonic yang dipantulkan oleh sebuah objek, lamanya waktu yang diterima receiver mempresentasikan jarak. Proses dari sebuah transmitter memancarkan sinyal dan dipantulkan oleh objek yang kemudian diterima receiver akan dirubah oleh rangkaian ADC yang output sinyal berupa sinyal digital, kemudian program akan meng-include dan memproses sinyal digital tersebut menjadi sinyal analog berupa output audio.(**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *