UKM KSR-PMI IBI Darmajaya Peduli Terhadap Sesama

UKM KSR-PMI IBI Darmajaya Peduli Terhadap Sesama

BANDARLAMPUNG – Bersentuhan langsung dengan banjir, bahkan nyaris tenggelam ketika mencoba membantu evakuasi warga dari banjir. Menangani puluhan orang pingsan secara beruntun, serta Membantu warga membersihkan puing-puing sisa dari gempa bumi. Semua itu adalah penggalan pengalaman yang pernah dirasakan beberapa mahasiswa IBI Darmajaya yang tergabung dalam UKM Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) selama menjadi relawan.

Ketua Umum KSR IBI Darmajaya, Doni Irawan menuturkan sebagai seorang relawan, para anggota KSR memang harus siap menjalankan misi kemanusiaan dimanapun dan kapanpun saat dibutuhkan.

Hal ini sesuai dengan misi UKM KSR untuk mengabdikan diri untuk masyarakat dan bekerja sepenuh hati tanpa pamrih dan didasari keinginan oleh masing-masing pribadi. “Salah satu komitmen yang harus dipenuhi yakni kami harus siap memberikan pelayanan terbaik kepada semua pihak yang membutuhkan tenaga kami.” ungkap Doni, kemarin.

Menurutnya, tidak mudah menjadi relawan. Hanya orang-orang yang berjiwa besar dan empati yang tinggi terhadap kesulitan orang lain, yang bisa menjadi relawan. “Menjadi relawan, selain siap tidak dibayar, juga harus siap dengan resiko yang dihadapi. Saya sendiri pernah nyaris tenggelam saat membantu mengevakuasi korban banjir di Ketapang, dan ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan” ceritanya.

Kendati tidak mendapatkan apa-apa, diakui mahasiswa Teknik Informatika ini menjadi relawan memiliki kepuasan tersendiri, karena sudah membantu dan memberikan manfaat untuk orang lain. “Rasanya puas sekali jika sudah membantu orang lain. Kita merasa bermanfaat dan berharga untuk orang lain.” ujar Doni.

Dia menambahkan, menjadi seorang relawan harus memiliki skill yang mumpuni, khususnya jika itu berkenaan dengan proses evakuasi dan penyelamatan korban. Tak ingin main-main dalam menciptakan relawan handal, UKM KSR membekali anggotanya dengan berbagai macam pelatihan dan diklat.

Terdapat 2 diklat yang diselenggarakan, yakni diklat ruangan dan diklat lapangan. Diklat ruangan  meliputi pembelajaran didalam ruangan, materi yang disampaikan berupa bagaimana menjadi relawan yang baik, apa yang harus dilakukan ketika berada di daerah konflik, ketika bencana, pertolongan pertama yang harus diberikan, pemadam kebakaran, dan beberapa materi lainnya tentang kemanusiaan.

Sedangkan diklat lapangan dilaksanakan merupakan implementasi dari hasil diklat ruangan. “Ketika dilapangan, peserta harus mengaplikasikan materi dan seakan-akan benar-benar terjadi bencana, mempraktikkan secara langsung bagaimana caranya memadamkan api dini, menangani masyarakat yang histeris kehilangan anggota keluarganya, mempertemukan korban hilang dengan sanak saudaranya, memberikan pertolongan pertama, memberikan pelayanan kesehatan, tanggap bencana alam seperti banjir dan longsor, dan masih banyak lagi” paparnya.

Sementara itu, Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi mengatakan IBI Darmajaya memfasilitasi minat dan bakat mahasiswa melalui organisasi-organisasi yang telah disediakan. Diharapkan melalui organisasi tersebut, mahasiswa bisa memberikan manfaat baik tak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga masyarakat.

“Organisasi tak hanya sebatas menjadi wadah untuk menyalurkan minat atau hobi, tetapi juga bisa menjadi jembatan mahasiswa untuk bisa berbagi memberikan manfaat untuk orang lain. Keberadaan UKM KSR mudah-mudahan bisa menumbuhkan jiwa sosial di kalangan mahasiswa dan mampu memberikan manfaat untuk orang lain” harapnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *