Bintang Yang Redup Tampil Pada Screening Film Darmajaya

Bintang Yang Redup Tampil Pada Screening Film Darmajaya

Bandar Lampung – Setiap orang pasti punya impian, dan kita harus berusaha untuk menggapainya. Meski banyak halangan dan rintangan yang menghadang, tapi usaha serta kerja keras akan membawa kita pada kesuksesan. Mungkin ini salah satu pesan yang disampaikan dalam film indie berjudul “Bintang Yang Redup” yang diputar dalam acara Secreening Film yang digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Darmajaya Computer dan Film Club (UKM DCFC) IBI Darmajaya, kemarin (23/4).

Film karya mahasiswa IAIN Raden Lampung ini menceritakan tentang seorang siswa SMA bernama Billi yang memiliki kemampuan melukis. Dia bercita-cita menjadi pelukis profesional namun kedua orang tuanya tidak mendukung, dan memaksa Billi untuk menjadi mahasiswa jurusan Matematika. Disutradarai oleh Jodi Prandika, film ini berhasil memancing emosi dan simpati dari penonton.

Peserta Screening Film dari SMK Negeri Bandar Lampung Dewi Istani mengatakan film ini membuatnya terharu. “Kasihan dengan pemeran utama pada film ini, dia memiliki impian yang tidak didukung oleh kedua orangtuanya. Kadang lingkungan, dan orang disekitar tidak mendukung impian kita, tapi hal itu jangan sampai menurunkan semangat kita,” ucapnya.

Diproduksi Rumah Film KPI, film ini memberikan inspirasi dan referensi penonton untuk lebih mengenal film indie. “Film ini mengambil setting adegan dibeberapa tempat yang tidak asing bagi masyarakat Lampung, seperti Lapangan Golf Sukarame, Jl Ahmad Yani, dan SMA Negeri 15 Bandar Lampung. Sebagai masyarakat Lampung, kita bangga bahwa minat dan perkembangan dunia perfilman indie di Lampung semakin meningkat,” tutur Dewi Istani.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mewakili Rektor IBI Darmajaya Dr. Andi Desfiandi, SE., MA, berharap FFI yang digelar DCFC ini bisa memotivasi sineas Lampung untuk menghasilkan karya yang berkualitas.

“Meski peminatnya belum banyak, namun perfilman Lampung menunjukan progres yang cukup baik. Mudah-mudahan dengan banyaknya festival perfilman, dapat memotivasi peserta untuk menghasilkan karya yang berkualitas guna memajukan dunia perfilman Indonesia dan Lampung,” ujarnya.

Novi menambahkan kreatifitas film dapat membantu mahasiswa untuk berkreasi dan berinovasi dalam menghasilkan sebuah karya. Melalui film, mahasiswa dapat merefleksikan ide dan memberikan kritik sosial kepada pemerintah, aparat maupun masyarakat untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Masih kata Novi, IBI Darmajaya turut berperan untuk memajukan dunia perfilman Indonesia dengan menggelar Festival Film Indie (FFI) Lampung 2015 yang dipelori oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Darmajaya Computer dan Film Club (UKM DCFC). Sebanyak 127 film bersaing untuk memperebutkan 13 nominasi terbaik. Juri kompeten yang akan menilai yakni Ketua DSLR Sinematografi Indonesia Benny Kadarhariarto, Sutradara Film Mars Sahrul Gibran, dan Penulis Skenario 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita Robby Ertanto Soediskan. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *