Peduli Nasib Petani, Ari Ciptakan Atap Lovre Otomatis

Bermula dari kepedulian terhadap lingkungan sekitar di tanah kelahiran Semarang, mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Komputer jurusan Sistem Komputer IBI Darmajaya berhasil membuat karya ilmiah yang dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya para petani. Skripsi bertajuk Rancang Bangun Pengendali Atap Louvre pada Gudang Padi Menggunakan Sensor Cahaya (LDR) dan Sensor Air Berbasis Mikrokontroler karya Ari Widiantoko itu pun sukses meraih nilai A yang diberikan tim dosen penguji Darmajaya pada 5 Maret 2013.

“Saya sering melihat para petani di kampung saya menjemur padi di jalanan atau di halaman rumah yang sering kali kalau hujan turun, mereka kerepotan untuk segera memasukkan padi-padi itu ke dalam karung. Apalagi kondisi sekarang yang sangat sulit diprediksi, terkadang  hujan sepanjang hari, terkadang panas terus menerus.  Nah, dari situ saya kepikiran bagaimana caranya membuat atap otomatis sebagai penutup padi-padi tersebut, hingga terbentuklah prototipe atap lovre tersebut,” ujar Ari.

Pria kelahiran Salatiga, 13 September 1988 ini memaparkan rangkaian alat yang dapat membuka dan menutup atap lovre secara otomatis ini terdiri dari rangkaian catu daya, rangkaian mikrokontroler AT89S51, rangkaian driver motor stepper, rangkaian sensor cahaya (LDR), rangkaian sensor air, dan mekanik atap lovre. “Rangkaian catu daya digunakan untuk menyuplai tegangan pada seluruh rangkaian mikrokontroler dan motor stepper. Mikrokontroler AT89S51 difungsikan sebagai tempat penjemuran padi otomatis. Sensor air digunakan untuk mendeteksi air atau hujan. Apabila sensor air terkena air maka atap akan tertutup dan atap terbuka kembali setelah sensor kering. Sensor cahaya (LDR) digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya di lingkungan sekitar. Ketika sensor LDR menerima sedikit cahaya maka atap akan tertutup dan atap terbuka kembali ketika LDR mendapat cahaya yang cukup terang. Driver motor stepper digunakan untuk menggerakkan motor stepper. Pergerakan dari motor stepper tersebut yang nantinya akan menggerakkan atap lovre secara otomatis sesuai input dari sensor cahaya (LDR) dan sensor air ke dalam mikrokontroler yang sudah terprogram,” papar Ari.

Adapun proses pembuatan rancang bangun tersebut memakan waktu selama dua bulan mulai dari rancangan awal, merakit bentuk fisik, hingga trial error. Serta menghabiskan dana Rp 500 ribu untuk menciptakan prototipe tersebut. “Saya berharap alat ini dapat bermanfaat serta menjadi inovasi dan membantu mengontrol atap membuka dan menutup secara otomatis sesuai dengan keadaan sekitar pada saat petani meninggalkan padi yang sedang dijemur, sehingga para petani tidak akan merugi terutama pada saat musim hujan tiba” ujar Ari.

Rektor IBI Darmajaya DR.Andi Desfiandi, SE.,MA mengungkapkan kebanggaannya terhadap anak didiknya. “Kami terus mendukung dan memotivasi segenap mahasiswa untuk terus berprestasi, berinovasi serta berkarya yang dapat bermanfaat bagi masyarakat,”ujarnya. (*)

Ket foto:
Ari Widiantoko (mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Komputer jurusan Sistem Komputer) berpose bersama prototipenya bertajuk Rancang Bangun Pengendali Atap Louvre pada Gudang Padi Menggunakan Sensor Cahaya (LDR) dan Sensor Air Berbasis Mikrokontroler dan sukses meraih nilai A yang diberikan tim dosen penguji skripsi Darmajaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *