Sambut Ramadhan IBI Darmajaya Tingkatkan Keimanan Lewat Pengajian Rutin

Sambut Ramadhan IBI Darmajaya Tingkatkan Keimanan Lewat Pengajian Rutin

Seperti tahun-tahun sebelumnya, memasuki Ramadhan 1432 H/2011 M ini Informatics & Business Institute (IBI) Darmajaya mengadakan Pengajian Ramadhan untuk memantapan kecerdasan spiritual. Seperti halnya terlihat pada Sabtu lalu, (6/8) bertempat di Mesjid Baitul Ilmi Kampus Terpadu IBI Darmajaya Jl Zainal Abidin Pagar Alam, No. 93 Bandar Lampung. Kegiatan ini seperti biasanya diikuti oleh segenap civitas akademika IBI Darmajaya dalam rangka siraman rohani bagi kaum muslimin dan muslimat sebagai suatu hal yang positif dan juga merupakan bagian dari ibadah Puasa Ramadhan. Demikian disampaikan Ketua Masjid Baitul Ilmi, Yuri Fitrian, S.Kom, M.Si  didampingi oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia,  Mufrihan Thaib, S.Sos.
Mufrihan berharap kepada segenap dosen dan karyawan IBI Darmajaya agar menghentikan sesaat kegiatan administrasi di lingkungan kampus selama pengajian berlangsung dan mengikuti pengajian tersebut secara aktif sepanjang bulan Ramadhan.

“Bukan hanya mengikuti ceramah pengajian, tapi kegiatan Ramadhan ini kita isi dengan kegiatan yang berbau islami seperti diskusi dan tanya jawab terhadap pokok bahasan berkaitan dengan judul ceramah, bertujuan untuk menambah pencerahan dan memperluas cakrawala ke-Islaman para civitas akademika IBI Darmajaya”, papar Mufrihan.

Berdasarkan jadwal pengajian yang telah disusun, disebutkan bahwa pengajian tersebut mulai dilaksanakan pada hari Sabtu, bertepatan dengan 6 Ramadhan 1432 H. Pada kegiatan pengajian pertama itu, panitia mengundang penceramah Bapak Tri Mulyono, LC dari Ikatan Pembaca & Penghafal Qur’an (IP2A) Darul Hikmah Bandar Lampung untuk menyampaikan ceramah berjudul “Kajian Ramadhan” dengan moderator Sugeng Prayitno.

Dalam ceramah itu dipaparkan tentang Puasa sebagai pembersihan jiwa manusia, Puasa membentuk manusia muttaqin, yang membatalkan puasa, dan masih banyak lagi bahasan berkaitan dengan pentingnya puasa bagi umat muslim.

Ramadhan menjadi salah satu momentum untuk melakukan meningkatkan derajad  kerohanian. Olah jiwa yang berdurasi tahunan. “Ramadhan adalah momentum untuk pencerahan rohani.”, ungkap Tri Mulyono memberi semangat. Lewat puasa kita bisa menahan diri. Sadar diri kita juga perlu disirami dan dijaga. “Seperti pohon makin tinggi pasti akan makin kencang terpaan anginnya. Begitu juga manusia, makin tinggi mobilitas makin tinggi godaan yang menerpa”, tambahnya melengkapi.

Sementara itu, pihak Institute juga telah mengedarkan surat edaran mengenai Ramadhan yang mulai dilaksanakan pada 1 Agustus itu. Pihak Institute melalui surat tersebut menghimbau kepada segenap civitas akademika memperbanyak ibadah, memperbanyak amal saleh serta memanfaat Ramadhan untuk bekerja lebih baik lagi.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Institute juga mengatur jam kerja khusus untuk bulan puasa, serta memberlakukan wajib berpakaian muslim bagi segenap civitas akademika putri yang muslim. Sedangkan bagi yang non-muslim diminta untuk menyesuaikan agar tidak berpakaian ketat. “Biasanya momentum puasa seperti ini dimanfaatkan oleh mahasiswi untuk belajar memakai jilbab dan akhirnya keterusan karena terbawa oleh suasana Islami, tidak hanya secara fisik tetapi juga sampai pada batinnya,” kata WR III, Sriyanto, S.Kom, MM. Di IBI Darmajaya memang tidak diwajibkan berjilbab, tetapi akan didorong untuk berjilbab melalui berbagai momentum, seperti pada bulan Ramadhan ini. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *