Visiting Lecture di UEL, Dosen Prodi Manajemen Sampaikan Marketing Communication Strategy
BANDARLAMPUNG – Muhammad Rafiq, S.E., M.Si, dosen Prodi Manajemen IIB Darmajaya mengisi Visiting Lecture di University Economics and Law (UEL) Vietnam dengan topik “Marketing Communication Strategy” secara daring, Rabu (25/5/22).
Kegiatan itu juga dihadiri perwakilan International Office dan dosen UEL, Vietnam, Ms. Ngan Dang Kim, Ms. Nguyen Hong Uyen, dan Mr. Du Anh Duy. Selain itu, hadir Kepala UPT International Office IIB Darmajaya Muhammad Dwiyan Aditiya.
Muhammad Rafiq, dalam paparannya menjelaskan strategi komunikasi pemasaran adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan atau individu untuk mencapai target pasar melalui berbagai jenis komunikasi. Seperti dari pesan (yang harus disampaikan), media (saluran yang digunakan), hingga target (pesan dituju ke siapa).
Dia juga menjelaskan prinsip strategi komunikasi pemasaran mulai dari pengenalan merek, identifikasi pelanggan, dan penentuan anggaran. “Pengenalan merek juga harus sesuai dengan kanal pemasaran yang Anda pilih. Hal ini dapat dilihat pada produk jam tangan mewah yang disesuaikan dengan kanal media – Majalah TIME – yang segmen bacaan majalah ini untuk kalangan menengah ke atas,” ungkapnya.
Rafiq menuturkan dalam pemasaran juga harus mengikuti aturan lama yakni mengetahui di mana lokasi pelanggan berkumpul. “Pilih tempat konsumen aktif Anda. Jika Anda menargetkan yang lebih muda (milenial), beriklan di platform media sosial digital seperti Instagram, bukan Facebook, dan tentu saja bukan TV,” tuturnya.
Menurut dia, anggaran juga harus sesuai kanal pemasaran yang akan digunakan. “Jika Anda tidak memiliki anggaran, iklan di media cetak akan berada di luar jangkauan Anda. Tapi mungkin Anda bisa mendapatkan gratis dengan melakukan kerja sama dengan para jurnalis,” imbuhnya.
Rafiq juga menyampaikan langkah-langkah membuat strategi komunikasi pemasaran. Pertama, memahami target audiens, menentukan proposisi penjualan yang unik, menemukan bauran komunikasi pemasaran, menunjukkan elemen branding, memiliki kanal metrik pelanggan, dan eksekusi (aksi).
“Komunikasi menjadi kekuatan utama dalam menuntun strategi komunikasi pemasaran. Selain itu, hubungan dengan jurnalis, blogger, influencer, investor, pelanggan yang potensial, dan lainnya harus dijaga serta dijalin baik,” ujarnya.
Menjawab salah satu pertanyaan mahasiswa dari UEL,Vietnam mengenai menjaga hubungan baik dengan jurnalis dan lainnya dalam strategi komunikasi pemasaran, Rafiq menjelaskan mereka membutuhkan konten dan kita membutuhkan mereka untuk menyampaikan pesan yang akan dituju ke target audiens.
“Begitu juga dengan rekanan, investor, maupun pelanggan potensial lainnya juga harus mendapatkan layanan yang baik maka mereka akan kembali membawa informasi ke pihak lainnya,” tutupnya. (**)