The Best, Mahasiswa ini Ciptakan Alat Monitoring Kapasitas Penampung Pakan Ayam Broiler Berbasis IoT
BANDARLAMPUNG – Mohamad Fitroh Andika, mahasiswa Prodi Sistem Komputer Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menciptakan alat Monitoring Kapasitas Penampung Pakan Ayam Broiler Berbasis Internet of Things (IoT).
Hal ini setelah dilakukan pemaparan dalam sidang ujian hasil penelitian Fitroh pada Senin, (7/3/22). Fitroh menjalani ujian dengan penguji Dodi Yudo Setyawan, S.Si., M.T.I., dan Nurfiana, S.Kom., M.Kom.
Menurut dia, alat yang dibuat tersebut diselesaikan dalam waktu 2 bulan. “Alat ini gunanya untuk penjadwalan pemberian pakan ayam dan memonitoring berat di penampungan pakan pada kandang ayam broiler,” kata dia.
Adapun cara kerjanya, lanjut Fitroh, di penampungannya dipasang sensor load cell untuk mendeteksi berat pakannya. Kemudian, data dari sensor load cell dikirim ke database lalu di tampilkan pada website.
“Uji cobanya banyak sekitar 10 kali dan alatnya berhasil bekerja. Untuk sampai tahap selesai dengan ujicoba jadi sekitar 4 bulan finish alatnya beroperasi,” ucapnya.
Kendala juga dialaminya dalam membuat alat tersebut namun dapat teratasi. “Beberapa kali ada kerusakan dalam komponennya tapi dapat selesai juga,” imbuhnya.
Penguji juga memberikan masukan dan perbaikan untuk kesempurnaan penelitiannya. “Tanggapan dari penguji ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki,” tuturnya.
Dia berharap alat yang dibuatnya dapat membantu pemilik peternakan ayam. “Semoga bisa membantu pemilik peternakan ayam agar pertumbuhannya optimal,” ujarnya.
Sementara, Ketua Prodi Sistem Komputer IIB Darmajaya, Novi Herawadi Sudibyo, S.Kom., M.T.I., mengatakan alat yang dibuat Fitroh merupakan implementasi IoT yang kini juga banyak dilakukan dalam Era Revolusi Industri 4.0. “Pemanfaatan IoT ini harapannya juga memudahkan bagi pemilik ternak yang dapat menyetting waktu pemberian pakan,” ungkapnya.
Dengan penelitian ini juga diharapkan dapat dikembangkan kedepannya oleh mahasiswa angkatan selanjutnya. “Alat ini juga nantinya dapat dikembangkan kembali oleh adik tingkatnya dengan pemanfaatan lebih,” tutupnya. (**)
