Kedatangan PKPM Darmajaya Tingkatkan Omset UKM Tanjung Bintang

BANDAR LAMPUNG—138 mahasiswa Informatic & Business Institute (IBI) Darmajaya yang mengikuti Praktek Kuliah Pengabdian Masyarakat (PKPM) 2012 membawa angin segar bagi dunia kewirausahaan di Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan. Pasalnya, selama tiga minggu berkunjung dan memberikan pendampingan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Desa Jati Indah Kecamatan Tanjung Bintang, omset keripik pisang di desa tersebut meningkat drastis. Dari omset semula berkisar Rp 45 ribu per hari meningkat menjadi Rp 300 – 450 ribu per hari.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Envermy Vem.,M.Sc., mengatakan PKPM jurusan Manajemen yang dilaksanakan mulai tanggal 29 Agustus – 22 September 2012 tersebut bertujuan menerjunkan mahasiswa tingkat akhir ke tengah-tengah masyarakat untuk membina UKM, pembenahan manajemen pemerintahan desa dan pengembangan potensi desa yang didatangi. Hal tersebut merupakan bentuk implementasi nyata dari ilmu manajemen yang telah mahasiswa dapatkan di bangku perkuliahan.

“Pada Jumat 21 September 2012, 12 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) menggelar temu pamit kepada enam kepala desa yang tersebar di Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan. Kemudian pada Sabtu 22 September 2012, ratusan mahasiswa IBI Darmajaya yang mengikuti program PKPM tersebut memberikan bingkisan sembako kepada masyarakat dan pada hari yang sama, ratusan mahasiswa tersebut kembali ke Bandar Lampung,” ujar Envermy, Jumat (21/9).

Koordinator kelompok 2 Desa Jati Indah Boby mengatakan kelompoknya berupaya memberdayakan usaha keripik pisang yang telah dikelola warga. Masyarakat desa mengolah pisang menjadi keripik pisang berbentuk gelombang.

“Kami membantu mereka dengan memperindah kemasan produk. Sebelumnya, produk hanya dikemas plastik bening, namun kami mencoba menambahkan dengan label dengan modal Rp 1200 untuk print label dan plastik. Dampaknya, yang sebelumnya hanya dihargai Rp 500 – 1000 per ons per kemasan, sekarang dihargai Rp 2000 per ons per kemasan. Sehingga, omset naik signifikan, yang dahulu Rp 45 ribu per hari, setelah kedatangan kami, omsetnya menjadi Rp 300 – 400 ribu per hari,” papar Boby.

Kenaikan omset tidak hanya karena kemasan produk yang lebih bagus, namun juga karena Boby dan rekan-rekannya membantu pemasaran hingga ke Bandar Lampung karena ternyata banyak juga peminat produk tersebut di ibukota Provinsi Lampung ini.

Boby menuturkan aparatur pemerintahan Desa Jati Indah mengaku sangat bersyukur dan menyambut baik kedatangan mahasiswa/i IBI Darmajaya di desa yang dipimpinnya. “Kami sangat senang kedatangan mahasiswa IBI Darmajaya dengan programnya ingin membantu usaha warga kami supaya lebih maju dan bisa berwirausaha. Itu karena selama ini warga kami terutama para pemuda, saat mereka telah lulus SMA justru lebih memilih bekerja di gudang perusahaan dekat desa mereka tinggal daripada berwirausaha,” ujar Boby menirukan Kepala Desa Jati Indah Slamet.

Senada disampaikan tokoh pemuda desa Wito yang mengaku sangat bersyukur dengan kedatangan mahasiswa IBI Darmajaya dengan program pemberdayaan kewirausahaan tersebut. Sehingga warga desa yang belum bisa berwirausaha menjadi bisa berwirausaha dan yang sudah memiliki usaha semakin maju dengan adanya pendampingan mahasiswa IBI Darmajaya.

Ketua Jurusan Manajemen Aswin, SE.,MM mengatakan kegiatan PKPM jurusan Manajemen tahun ke-4 sejak penyelenggaraan pertama di tahun 2009 ini dibagi dalam 22 kelompok yang tersebar di enam desa di Kecamatan Tanjung Bintang. Mahasiswa yang terdiri dari 6 – 7 orang dalam setiap kelompoknya ini didampingi 12 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Desa yang masuk dalam program PKPM diantaranya Desa Jati Indah, Desa Serdang, Desa Rejo Mulyo, Desa Jati Baru, Desa Sri Katon, dan Desa Sinar Ogan. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *