Film “Mbok” Bius Penonton Screening Film Darmajaya

Film “Mbok” Bius Penonton Screening Film Darmajaya

Bandar Lampung – Ibu adalah wanita yang paling berjasa dalam hidup seorang anak. Kasih sayang yang tulus senantiasa diberikan untuk merawat dan membesarkan buah hatinya. Jasa yang dilakukan tidak pernah meminta balasan, hanya berharap anaknya dapat menjadi anak yang berbakti dan berguna untuk keluarga, bangsa, dan negara. Anak yang berbakti merupakan dambaan bagi setiap orangtua. Mungkin ini salah satu pesan moral yang disampaikan dalam film indie berjudul “Mbok” karya production house Rumah Imaji yang diputar dalam acara Secreening Film Festival Film Indie (FFI) Lampung 2015 yang digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Darmajaya Computer and Film Club (UKM DCFC) Institut Informasi dan Bisnis (IBI) Darmajaya, kemarin (22/04).

Film yang disutradarai Heru Purwanto berhasil membius perhatian penonton dengan nilai moral yang disampaikan. Berasal dari Surabaya, film ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Karto yang berjalan kaki sambil menggendong ibunya yang sakit menuju rumah sakit. Meski hidup dalam kondisi ekonomi yang rendah, tidak membuatnya putus asa. Dia tetap semangat, dan yakin ibunya yang sakit kanker payudara bisa disembuhkan. Dengan hati yang tulus, Karto terus menjaga dan merawat ibunya.

Salah satu peserta screening film Ilfa Marifatin Nisa mengatakan film “Mbok” sarat akan makna dan menyentuh hati. “Film ini mengajarkan kita untuk berbakti kepada orang tua khususnya ibu. Sejatinya orang tua tidak pernah meminta balasan apa pun dari anak-anaknya. Bukan uang, dan harta yang mereka inginkan, tetapi yang berharga untuk orang tua yakni kasih sayang dan perhatian dari anaknya disaat orang tua kita sakit atau ketika mereka sudah tua renta,” ungkapnya.

Tidak hanya “Mbok”, karya-karya film indie dari penjuru wilayah di Indonesia berhasil menyedot perhatian penonton. Tema film yang ditampilkan di FFI Lampung 2015 juga beragam, mulai dari drama percintaan, politik, kekerasan remaja, action, komedi dan horror. Tidak sekedar menghibur, film-film tersebut diakui peserta sangat membantu mereka dalam menambah refrensi dunia perfilman. “Film yang ditampilkan sangat bervariasi dan kreatif, mulai dari setting pengambilan gambar, suara, musik, cerita yang diangkat hingga lighting (pencahayaan). Ini menambah wawasan kami dalam membuat film. Sangat seru dan menghibur, kami jadi makin tahu banyak tentang film indie,” tutur Ilfa Marifatin Nisa.

Rektor IBI Darmajaya Dr. Andi Desfiandi, SE. MA. yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Novita Sari, S.Sos., M.M., mengatakan dalam berkreasi dan berprestasi, mahasiswa tidak perlu terpaku hanya pada bidang akademik, tetapi juga dibidang lainnya termasuk dunia perfilman.

Karya perfilman merupakan hasil kerja yang membutuhkan daya kreasi dan proses yang tidak mudah. “Festival film indie tidak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi kita terhadap para pecinta film yang telah melahirkan karya-karya terbaiknya. Semoga even ini dapat memotivasi peserta untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan karya, serta merangsang minat masyarakat untuk memajukan dunia perfilman Indonesia khususnya di Lampung” ujarnya.

Screening Film berlangsung pada 20-24 April 2015 dimana setiap harinya akan ada sekitar 25 film yang diputar. Sebanyak 127 film bersaing memperebutkan 13 nominasi pada Festival Film Indie (FFI) Lampung 2015. Even nasional ini, diikuti para pecinta film indie tidak hanya dari Lampung tetapi juga dari propinsi lain di Indonesia, seperti Bali, Lombok, dan Makasar. Dengan rincian sebanyak 20 film dari Lampung dan 107 film dari luar Lampung. Juri kompeten yang menilai karya peserta FFI Lampung 2015 yakni Ketua DSLR Sinematografi Indonesia Benny Kadarhariarto, Sutradara Film Mars Sahrul Gibran, dan Penulis Skenario 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita Robby Ertanto Soediskan.

Terdapat 11 nominasi terbaik, dan 2 nominasi terfavorit yang akan diumumkan pada malam anugerah 2 Mei mendatang. Nominasi terbaik yang akan diperebutkan yakni film, film Lampung, aktor, aktris, ide cerita, sutradara, editor, cameramen, penata musik, pemeran pendukung pria dan wanita terbaik. Sementara 2 penghargaan lainnya yakni untuk film terfavorit katagori umum dan katagori Lampung. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *