IBI DARMAJAYA-CESMED PERKUAT KERJASAMA

BANDARLAMPUNG – Keseriusan mencetak entrepreneur muda dilakukan Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Darmajaya dengan memperkuat kerjasama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) – Centre for Entrepreneurship and SMEs Development (Cesmed) dibidang entrepreneurship.

Kemarin (3/10), IBI Darmajaya kembali mendapat kunjungan dari UKM Cesmed dalam rangka menindaklanjuti program Training Of Trainer (TOT) for Project Youth Economic Partisipant Initiative (YEPI). Seluruh dosen dan mahasiswa yang terlibat dalam TOT melakukan presentasi terkait rancangan bisnis plan dari hasil kunjungan disejumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) di Lampung.

Kepala Lembaga Pengembangan Sumber Daya (LPSD) IBI Darmajaya, Andri Winata, SE., M.Sc, mengatakan setelah melakukan rangkaian TOT mulai dari pembekalan, kunjungan lapangan dan mentoring, kini mahasiswa dan dosen menyampaikan report (laporan) berkenaan kegiatan yang telah dilakukan.

“Presentasi diikuti 5 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari dosen dan  mahasiswa. Setiap kelompok memberikan laporan tentang apa saja yang sudah dilakukan dan impact (pengaruh) bagi para usaha mikro yang menjadi binaan mereka. Report langsung disampaikan ke pihak UKM Cesmed untuk dievaluasi dan ditindaklanjuti” jelas Andri.

Masih kata Andri, pertemuan ini juga menghasilkan rencana kampus biru untuk mengkolaborasikan TOT Yepi dengan program Praktik Kerja dan Pengabdian Masyarakat (PKPM). Pasalnya kedua program dianggap sejalan dan relevan untuk dijalankan secara bersamaan. “Salah satu fokus utama dalam PKPM adalah memajukan usaha mikro disetiap desa, tentunya ini sejalan dengan program TOT Yepi. Untuk itu kami berencana meleburkan kedua program ini menjadi satu agar lebih efektif dan efisien” tandasnya.

Sementara itu Deputy Director CESMED, Assoc. Prof. Dr. Aini Aman, mengatakan laporan yang disampaikan mahasiswa dan dosen menjadi salah satu barometer sejauh mana dosen dan mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu yang telah dapatkan selama TOT. Seluruh hasil laporan, kata dia, akan ditindaklanjuti dengan melakukan evaluasi serta menyiapkan solusi dari masalah yang dihadapi.

“Dari hasil laporan, kami dapat mengetahui sejauh mana partisipasi dosen dan mahasiswa dalam menjalani training. Dan beberapa permasalahan yang dihadapi para penggiat usaha, ini akan menjadi kajian kami selanjutnya, bagaimana solusinya dan apa yang harus dilakukan. Kedepan kami lebih fokus pada permasalahan tersebut dan menyiapkan mentor untuk mengatasinya” ujar dia.

Sebagai pilot projek, Dr. Aini Aman berharap TOT Yepi bisa berhasil dijalankan di IBI Darmajaya. Dimana output yang dihasilkan adalah lahirnya wirausahawan-wirausahawan muda dikalangan mahasiswa, serta dosen-dosen yang tak hanya bisa mengajar dikelas tetapi juga bisa menjadi trainer dibidang entrepreneur.

Untuk menciptakan lulusan yang berkualitas, beberapa tahun terakhir IBI Darmajaya memang fokus mengembangkan konsep technopreneurship. Wakil Rektor III, Novita Sari, S.Sos. M.M., mewakili Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE.MA, mengungkapkan technopreneurship menjadi salah satu upaya IBI Darmajaya dalam menjawab tantangan dunia kerja saat ini

“Tak hanya menguasai teknologi, kami juga mengembangkan jiwa entrepreneur pada mahasiswa. Saya percaya, kegiatan ini akan menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dibidang usaha dan bisnis. Dengan ini akan tumbuh dalam diri mereka untuk menjadi wirausahawan muda yang handal dan berdaya saing” ucap Andi. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *