KRIKIL SADIS ANTARKAN MAHASISWA IBI DARMAJAYA MENANG HIBAH DIKTI

KRIKIL SADIS ANTARKAN MAHASISWA IBI DARMAJAYA MENANG HIBAH DIKTI

BANDARLAMPUNGPrestasi dibidang penelitian kembali ditorehkan mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya. Melalui kreasi olahan ikan lele, Mas Ayu Febriyanti berhasil memenangkan hibah Direktorat Jendral Perguruan Tinggi (Dikti) untuk kategori program kreativitas mahasiswa kewirausahaan (PKM-K).

Mahasiswa jurusan Akuntansi semester lima ini bersama rekannya yakni Supraptini, berinovasi dengan merancang usaha Krikil Sadis (kripik kreasi ikan lele pedas manis), merupakan camilan kripik yang memanfaatkan ikan lele sebagai bahan baku utama. Selain rasa dagingnya yang enak, kandungan gizi lele juga tinggi.

Ditemui kemarin (18/1), Mas Ayu mengaku memilih kripik lele sebagai usaha ini karena bahan baku sangat mudah didapatkan. Banyaknya pembudidaya, tak sulit mencari ikan bernama latin Clarias batrachus ini. Kripik sendiri, kata dia, termasuk cemilan yang banyak digemari masyarakat, mulai dari anak-anak sampai dewasa.

“Selama ini kripik dan ikan lele menjadi salah satu menu favorit masyarakat Indonesia. Produk dari hasil olahan ikan lele pun semakin beragam. Kripik ikan lele bisa menjadi alternative pilihan bagi mereka yang gemar camilan kripik” katanya.

Dia menambahkan dibandingkan kripik lainnya, Krikil Sadis banyak mengandung nilai gizi yang baik untuk tubuh. Ikan lele memiliki protein yang tinggi, kalsium, zat besi, natrium dan lainnya. Protein ikan lele sekitar 17%, ikan lele juga mengandung kalsium untuk membantu pertumbuhan tulang dan gigi.

“Lele juga mengandung phosphor, zat besi yang penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, riboflavin sebagai antioksidan dan niacin yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan kulit, rambut dan kuku.”papar dara kelahiran 11 Februari 1994 ini.

Untuk membuat kripik ikan lele, Ayu menjelaskan bahan-bahan yang digunakan antara lain lele sebagai bahan baku utama, tepung tapioca, cabai untuk memberikan rasa pedas pada kripik, bawang, garam, penyedap rasa dan telur. Cara membuatnya, pertama ikan lele yang sudah dibersihkan dikukus lele hingga matang. Dinginkan, lalu  haluskan lele dengan gilingan daging atau bisa juga ditumbuk, Campur tepung tapioka dengan air sedikit demi sedikit, setelah itu masukkan daging lele halus, telur dan beri garam, penyedap, lalu aduk sampai kalis.

“Lalu masukkan adonan ke dalam plastik dan tutup dengan karet. Kemudian kukus hingga matang. Biarkan adonan menjadi dingin, setelah itu iris tipis-tipis adonan lalu jemur hingga kering. Setelah kering kripik lele pun siap untuk di goring” jelasnya.

Usaha ini, rencananya baru akan direalisasikan dan dikembangkan pada Maret mendatang melalui hibah yang ia dapatkan sebesar Rp. 9. 207.000. Dia berharap usahanya tersebut dapat diterima dan diminati masyarakat. Untuk rencana promosi akan dilakukan dengan penyebaran brosur dan memanfaatkan media social seperti Facebook, Twitter, BBM dan lain sebagainya.

Menanggapi hal ini, Rektor IBI Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, SE. MA, memberikan ucapan selamat dan berharap langkah Mas Ayu dan Supraptini bisa menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya untuk mengembangan ide dan kreativitasnya dalam bentuk karya ilmiah. Pemerintah memfasilitasi gagasan mahasiswa melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)

“Ada tujuh jenis PKM yang dikompetisikan mulai dari kewirausahaan, penelitian, karya cipta, gagasan tertulis, artikel ilmiah, pengabdian masyarakat dan teknologi. Kami senantiasa mendorong mahasiswa untuk aktif melakukan penelitian sehingga gagasan mereka tak hanya sebatas wacana tetapi juga bisa wujudkan melalui hibah yang ditawarkan oleh pemerintah” tandasnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *