Darmajaya Teken Mou Hibah Internasional dengan Kementerian Korea

BANDAR LAMPUNG—Sebagai bentuk tindak lanjut atas pemberian hibah internasional sebesar Rp 3 miliar dari Ministry of Public Administration and Security of the Republic of Korea (MOPAS), Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya melakukan penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan  kementerian Korea tersebut. Penandatanganan MoU hibah tentang pengembangan Information Access Center (IAC) telah berlangsung di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI di Jakarta, pada Senin (15/4). IBI Darmajaya merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang menerima hibah dari MOPAS tersebut.

Bambang Asmoro yang merupakan perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI mengatakan penandatangan MoU adalah salah satu tahapan yang telah dilewati IBI Darmajaya dalam proses pembangunan IAC. Setelah sebelumnya, kampus biru telah melewati beberapa proses seleksi yang dilakukan mulai dari tahapan seleksi dari berbagai negara, Tahapan Presentasi, Tahapan inspeksi kesiapan penerima hibah pada Kamis (11/4) di IBI Darmajaya. “Setelah penandatanganan MoU, akan dilanjutkan Implementasi pembangunan tempat IAC di IBI Darmajaya dalam waktu dekat, kemudian Training Staff di Korea, hingga Launching IAC oleh Kementrian Kominfo dan Kementrian Korea di IBI Darmajaya,” ujarnya.

Rektor IBI Darmajaya DR.Andi Desfiandi, SE.,MA mengutarakan kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan pemerintah Korea Selatan dengan pemberian hibah tersebut. “Dengan adanya hibah ini, semoga ke depan IBI Darmajaya dapat menjadi partner pemerintah dan industri dalam upaya memberdayakan IT kepada menuju masyarakat informasi atau smart city,” ujar Andi. Andi menambahkan, dalam penandatangan MoU, turut hadir Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Young-Sun, Tim Asesor korea, Kemenkominfo dan tim IBI Darmajaya (Rektor IBI Darmajaya yang didampingi Wakil Rektor II Ronny Nazar, SE., dan Dosen Fakultas Ilmu Komputer M.Said Hasibuan, M.Kom)

Bambang menambahkan, projek IAC ini sudah ada sejak tahun 2002 di 33 negara di dunia. “IAC dirancang untuk menciptakan lingkungan yang bermanfaat kepada publik dalam pemanfaatan IT dan untuk meningkatkan IT Literacy dan mempromosikan IT kerjasama antara negara dan mengurangi kesenjangan digital. Adapun bentuk bantuan dari projek IAC ini berupa tempat training Teknologi Informasi, Aksess Internet dengan koneksi cepat dan tempat seminar dengan standar international,” ungkapnya.

Bambang memaparkan pada tahun 2013, ada empat kampus dan satu institusi pemerintah di Indonesia yang mengikuti seleksi. Lokasi lima institusi tersebut diantaranya, ada dua kampus dan satu institusi pemerintah di Pulau Jawa, satu kampus di Sulawesi dan satu kampus di Sumatera. Ke 5 lokasi tersebut yaitu IBI DarmajayaLampung, STT Garut – Jawa Barat, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran – Jawa Timur, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar – Sulawesi Selatan, dan Kantor Kominfo Bandung.

Adapun pada Kamis (11/4), IBI Darmajaya telah mendapat kunjungan inspeksi kesiapan penerima hibah dari Ministry of Public Administration and Security of the Republic of Korea (MOPAS) yaitu Mr. Myungha Hong, Mr. Lee Han Ik, Mr.Jim Heong Suk, Ms Hong Seong Mi, dan Ms Song Myung Hee didampingi Bambang Asmoro (perwakilan Kemenkominfo Jakarta). (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *