DARMAJAYA GELAR REUNI AKBAR PERTAMA

DARMAJAYA GELAR REUNI AKBAR PERTAMA

BANDARLAMPUNG—Sejuta kenangan semasa kuliah di kampus yang sejak dulu dikenal dengan kampus biru ini telah kembali mewarnai para alumni Informatics and Business (IBI) Darmajaya dari angkatan 1997 sampai dengan angkatan 2006 yang berkumpul dalam ajang Reuni Akbar bertemakan “Catatan Kebersamaan di Kampus Biru-ku” di Darmajaya Society Centre (DSC) IBI Darmajaya (13/3). Pertemuan demi pertemuan dan pembicaraan ringan diantara beberapa kelompok alumni yang asyik mengenang cerita lama mereka, semakin memperkuat keinginan untuk merajut kembali tali silaturahmi seluruh sivitas akademika kampus tercinta.

“Jalinan untaian kebersamaan yang lebih besar dan solid itu akan dimulai dengan mengadakan reuni akbar angkatan 1997 hingga 2006. Tujuan reuni akbar ini adalah untuk semakin mempererat keakraban seluruh alumni IBI Darmajaya dan bersama melakukan langkah-langkah nyata dalam mengumpulkan semangat serta memadukan komitmen bagi almamater tercinta,” ujar Firdaus Chaniago, S.Kom., ketua pelaksana yang merupakan alumni IBI Darmajaya jurusan Teknik Informatika angkatan 2002 ketika memberikan sambutannya.

Agenda utama dalam kegiatan reuni ini yaitu diadakan talk show “Menjadi Karyawan atau Wirausaha Pilihan Bagi Alumni” yang menghadirkan praktisi Sri Wahono, S.Kom. seorang owner Software Acosys yang juga alumni Darmajaya angkatan 1998 serta Dr. Petrina Faustine, akademisi Universitas Widyatama yang menceritakan tips dan kisahnya menjadi wiraswasta.

Dalam talk show, Sri Wahono menceritakan sedikit kisahnya ketika kuliah dahulu yang bahkan tidak mengikuti seremonial wisuda ketika lulus dan berharap tetap diakui sebagai alumni dalam pengakuannya di depan semua hadirin, sehingga mengundang gelak tawa dari semua yang hadir. Beliau berbangga hati dan bersyukur karena dimintakan kehadirannya sebagai pembicara yang mewakili diantara banyaknya alumni yang juga telah sukses dan tersebar di berbagai wilayah dan berharap semua alumni Darmajaya akan sukses seperti dirinya yang telah berhasil menjalankan bisnisnya di bidang software sejak tahun 1997.

Dr. Petrina Faustine pun menceritakan kisah hidupnya ketika menjadi seorang entrepreneur (wiraswasta). Ternyata sejak masih duduk di bangku SD beliau sudah menunjukkan minat dan bakatnya dalam bidang tersebut, dengan memanfaatkan kain perca untuk dijadikan baju balita yang bermanfaat. Dan hal ini selalu dikembangkan beliau tidak hanya mempraktekkan ilmunya dalam bidang kewirausahaan, namun juga penelitian terhadap pengelolaan bahan industri makanan, seperti halnya ketika beliau menyempatkan diri berkunjung ke home industry central keripik yang ada di jalan Pagar Alam atau yang dikenal oleh masyarakat Bandar Lampung dengan jalan atau gang PU sehari sebelum digelar acara reuni akbar (12/3). Diceritakan bahwa dalam penelitiannya keripik lokal hanya mampu bertahan 3 bulan, setelah itu keripik akan memiliki rasa yang berbeda akibat perubahan pada minyak gorengnya. Sedangkan keripik luar negeri mampu bertahan hingga 2 tahun karena menggunakan bahan-bahan yang bisa membuat kripik menjadi awet. “Lalu bagaimana dengan home industry yang ada, yang hanya mengandalkan pasaran lokal saja? Kita perlu mengembangkan kreativitas lebih untuk memajukan home industry agar setidaknya mampu bertahan untuk generasi berikutnya, contohnya dengan menciptakan kemasan yang apik, variasi rasa dan bentuk, dan lain sebagainya. Bila perlu menciptakan inovasi baru dan jangan takut untuk memulai sesuatu,” papar Dr. Petrina Faustine.

“Gambaran dan kisah yang disampaikan oleh para praktisi dalam talk show tersebut diharapkan akan meningkatkan motivasi para alumni untuk tak pantang menyerah, pandai membaca kebutuhan pangsa pasar yang dapat dikorelasi dengan kurikulum yang telah diperoleh selama masa kuliah serta pengembangan diri, attitude  dan etos kerja yang baik akan menempatkan diri mereka sebagai seseorang yang dibutuhkan oleh masyarakat,” seperti disampaikan Kabag. Alumni Darmajaya, Anto Purwo Santoso, S.Sos.

Acara reuni ditutup dengan acara hiburan, beberapa diantara para alumni tak malu untuk maju ke panggung dan bernyanyi bersama. Suasana akrab sungguh terasa, setidaknya reuni akbar pertama ini memberikan kesan yang tak terlupakan bagi semua alumni yang hadir dan jalinan silaturahmi yang sempat terputuspun kini telah tersambung kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *