Mahasisa & Alumni Darmajaya Melaju ke Final WMM 2011

Mahasisa & Alumni Darmajaya Melaju ke Final WMM 2011

Aroma pedas dan lezat langsung tercium saat hidangan dari sebuah rumah makan di depan kawasan RSUAM dihadirkan di meja kami. Keringat mengucur di kening merasakan sensasi super pedas dari olahan makanan khas lampung dan bebek yang belakangan ini ramai diperbincangkan. Yudyantoro Madya, seorang mahasiswa Informatics & Business Institute (IBI) Darmajaya ini berhasil mengharumkan Provinsi Lampung dengan dipilihnya RM Bebek Gila Lampung Deborah miliknya untuk mewakili sumatera bagian selatan ke tingkat nasional dalam ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) tahun 2011 dalam bidang Bisnis Kuliner.
Yudy, merupakan mahasiswa Fakultas Bisnis & Ekonomi jurusan Manajemen IBI Darmajaya Angkatan 2007. Berkat dukungan ibunda tercinta Ny. Haryani yang kesehariannya dikenal dengan nama tante Debo Ia berhasil membangun bisnis kuliner berbahan dasar hewan unggas tersebut, dan mengalahkan 744 wirausaha lainnya.

”Sujud Syukur, gemetar hati ini saat nama saya dipanggil sebagai pemenang Wilayah Regional Sumbagsel untuk kategori mahasiswa untuk usaha boga. Sungguh tidak menyangka dari 32 peserta yang mengikuti seleksi di palembang desember lalu, saya termasuk dalam delapan pemenang yang berhak mewakili regional sumbagsel untuk datang ke JCC Jakarta nanti.” ungkap pria yang 10 januari nanti tepat berusia 23 tahun.

Ditanya tentang menu yang dihidangkan di tempatnya, wirausaha muda yang telah membangun tempat usahanya maret 2010 itu mengungkapkan bahwa RM. Bebek Gila Lampung menyedikan menu istimewa dan harga yang cukup murah, hanya dengan mengeluarkan  Rp 28 ribu, pengunjung dapat menikmati satu porsi Bebek Gila ukuran jumbo. Menu ini menjadi andalan, karena diracik khusus dan ekslusif dengan cita rasa asli buatan RM Bebek Gila Lampung. Ditambahkannya, menu utama dan menu favorit tempat kuliner ini menyajikan rasa khas dari gurihnya daging bebek pilihan, yang dipadu dengan pedasnya bahan baku cabai caplang menyajikan sensasi tersendiri bagi konsumen. Berbahan dasar bebek jenis entog pilihan yang memiliki ukuran dan ketebalan daging yang dikonsep khusus. Selain itu, pengolahan khusus yang digunakan pada penganan ini menawarkan kelembutan dan kelezatan tersendiri. Sehingga, pengunjung tidak rugi dibuatnya dan ingin segera mencicipinya.

Ditambahkan olehnya, berbisnis bukan hal yang mudah, menjalankan bisnis ini sepertinya mudah, tapi jika tidak serius dan diurus dengan baik, bukannya meraup untung, tetapi kegagalan akan datang. Jadi sebaiknya jangan pilih bisnis yang tidak kita pahami.

Lain Yudy, lain pula Sri Wahono, Alumni STMIK Darmajaya (sekarang IBI Darmajayajurusan Teknik Informatika ini terpilih sebagai pemenang Wilayah Regional Sumbagsel untuk kategori alumni untuk usaha kreatif. Berkat kegigihannya membangun Aztechsoft Int, sebuah usaha dibidang Software Accounting yang berdiri sejak juni 2001 silam.
”Berdirinya Aztechsoft Int. merupakan manifestasi dari sebuah komitmen untuk turut berperan  aktif dalam pengembangan dunia bisnis modern melalui teknologi informasi khususnya software komputer. Kami hadir ditengah dinamika bisnis global dengan mempersembahkan karya-karya terbaik sebagai penopang percepatan laju modernisasi dunia bisnis Indonesia  dengan menghadirkan solusi bisnis yang praktis, akurat dan terjangkau” ungkap Sri Wahono.
Ditambahkan olehnya, saat ini Aztechsoft Int. telah membuka cabang dan dealer di 22 lokasi di seluruh Indonesia, dan melibatkan ratusan tenaga marketing dan teknisi yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini Aztechsoft Int. berkantor pusat di Jl. Urip Sumoharjo. No 20 B Bandar Lampung.
”Sebagai developer software yang berkomitmen tinggi, kami fokus pada pengembangan software perdagangan dan akuntansi Acosys secara terus-menerus.  Kami menyerap kebutuhan sistem perdagangan secara real berdasarkan investigasi dilapangan, oleh karena itu software kami memenuhi hampir semua model perdagangan yang ada di Indonesia.” paparnya.
Usaha yang telah menghasilkan omzet milyaran rupiah ini membantu para pemilik usaha untuk  terbebas dari ”tahanan” toko yang selalu membelenggunya. Dengan software yang besutan Acosys, para pengusaha bebas memilih fitur, membuat program promosi, bebas membuka cabang, bebas membuat usaha berbeda-beda, bebas menggunakan mata uang apa saja, bebas memilih operating system berbayar atau gratis, bebas membuat aturan komisi, bebas mengkustomisasi aplikasi bisnis sesuai keinginanya dengan sangat mudah dan masih banyak lagi kebebasan yang seharusnya dimiliki pebisnis.

Untuk diketahui, Pemilihan Ajang Pemilihan Wirausaha Muda Mandiri wilayah Sumbagsel meliputi wirausaha muda yang berasal dari Provinsi Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Sumatera Barat dan Palembang. Ke-8 wirausahawan yang berhak mengikuti seleksi tingkat nasional mewakili daerah masing-masing ini terbagi dalam dua kategori, 4 pelaku usaha dari mahasiswa dan 4 dari alumni. Sedangkan penggolongan usaha terdapat 4 kategori usaha, yaitu industri, perdagangan dan jasa, boga mandiri dan bidang usaha kreatif.

ke-8 mahasiswa dan alumni tersebut antara lain Tommy Andika dari kategori mahasiswa Palembang yang mewakili bidang industri bibit dan ternak lele terpal. Bidang Jasa direbut mahasiswa asal Bangka, Suprana, dan bidang boga diraih RM Bebek Gila, Yudiantoro, mahasiswa asal Lampung. Untuk bidang kreatif diraih mahasiswa Palembang, M Yusuf.

Sedangkan,kategori alumni pada bidang industri diraih pengembang properti, Cokro; bidang jasa direbut Soraya, bidang boga diraih Maya Dona dan bidang kreatif diraih Sri Wahoyo asal Lampung.

Setelah dinyatakan sebagai pemenang, para peserta ini berhak mendapatkan opportunity lost,suvenir,piala,serta diberikan pembinaan serta pendampingan dari Bank Mandiri sebagai penyelenggara.

Sementara itu, Rektor IBI Darmajaya, DR. Andi Desfiandi, SE, MA, mengungkapkan bahwa lulusan perguruan tinggi diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Hal itu telah menjadi perhatian bagi IBI Darmajaya dengan selalu melakukan penyempurnaan kurikulum kewirausahaan yang dikolaborasi dengan pendirian inkubator bisnis.
Lanjutnya, Setelah mahasiswa mendapatkan materi di bangku kuliah, mahasiswa bisa mempraktekannya secara langsung di inkubator bisnis yang telah dibentuk tersebut. Ada beberapa tingkatan dalam proses pembelajaran kewirausahaan yaitu menumbuhkan kewirausahaan, menanamkan nilai-nilai kewirausahaan, serta mengajarkan kewirausahaan. Tingkatan tersebut tidak lepas dari segitiga pembelajaran kewirausahaan yang antara lain meliputi aspek kognitif, pembelajaran inovatif, psikomotor, dan afektif. Agar mata kuliah kewirausahaan tersampaikan dengan baik, dosen mata kuliah tersebut setidaknya memiliki pengalaman langsung tentang dunia wirausaha, dosen akan memberi keyakinan bahwa karier dalam dunia wirausaha juga tak kalah menjanjikan dibandingkan dengan bekerja di perusahaan milik orang lain. Kemudian dosen juga akan mengenalkan para mahasiswa dengan pengusaha sukses atau pengusaha kelas usaha kecil dan menengah (UKM) untuk makin meyakinkan mahasiswa.
Ditambahkannya, Saat ini IBI Darmajaya tengah menggagas fasilitas bisnis start-up sebagai modal awal bagi mahasiswa. Bentuknya bisa berupa infrastruktur seperti pembiayaan, pusat bisnis, online store untuk promosi, hingga berupa koneksi bisnis secara riil. Ini akan menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk menjadi wirausaha.

Image

Dua pemenang alumni dan mahasiswa IBI Darmajaya berfoto bersama WMM Lampung, (dari Kiri: Sastria OWNER Satria Shop, Hadi OWNER Usaha Tahu di Kampung Sawah, Shinta OWNER L’Jamur <Alumni Darmajaya> -, Yudy OWNER BEBEK GILA LAMPUNG: DEBORAH <MHS Darmajaya>, Sri Wahono OWNER Acousys <Alumni Darmajaya>, Wulan OWNER CV Jejama <Alumni Darmajaya>, Angga OWNER Glow Stiker <Alumni Darmajaya>

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *