Mahasiswa Ini Akan Selesaikan Skripsi di Taiwan

Mahasiswa Ini Akan Selesaikan Skripsi di Taiwan

DSC_0029 DSC_0011
<
>

Bandar Lampung –Skripsi menjadi salah satu persyaratan bagi mahasiswa Strata 1 (S1) untuk mendapatkan status sarjana di setiap Perguruan Tinggi. Berbeda dengan mahasiswa lain yang menyelesaikan skripsi hanya di kampusnya, Ronal Diantry memilih mengikuti program Joint Research (penelitian bersama) untuk menyelesaikan skripsinya di Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya dan Cheng Shiu University Taiwan.

Ronal melakukan penelitian di Cheng Shiu University Taiwan mulai September 2017–Januari 2018 dengan mengangkat judul penelitian yakni Relationship Between Financial Distress and Financial Literacy at IBI Darmajaya.

Mahasiswa semester IX jurusan Manajemen ini mengatakan, financial distress bersifat sementara dan munculnya karena perusahaan kekurangan kas untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek. Financial Distressbersifat lebih serius dan munculnya ketika total nilai hutang melebihi nilai total aset perusahaan atau nilai ekuitas perusahaan negatif.

Lanjut Ronal, sementarafinancial literacy(kecerdasan secara finansial) mempelajari tentang angka-angka dalam laporan keuangan, memahami bahasa bisnis, serta memahami arti dari sebuah bisnis. Jika dilihat dari sisi bisnis financial literacy merupakan suatu cara untuk membaca dan memahami isi laporan keuangan serta cara bagaimana seorang entrepreneur dapat mengambil suatu keputusan yang tepat dan bertindak secara cerdas terhadap laporan keuangan perusahaannya.

“Taiwan merupakan salah satu negara yang memiliki sektor perekonomian yang sangat maju di dunia. Disana juga memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dibidangnya. Mudah-mudahan penelitian yang saya lakukan ini dapat lebih bermanfaat nantinya” harap pria kelahiran 22 November 1995 ini.

Selain melakukan penelitian, mahasiswa yang bercita-cita menjadi konsultan bisnis inijuga mengaku sangat tertarik dengan kebudayaan dan pariwisata Taiwan. Sebelumnya, Ronal sempat mengikuti program student mobility di Rajamangala University of Technology Krungthep (RMUTK), Thailand pada Agustus 2016–Januari 2017.

“Bisa dibilang mungkin saya ketagihan belajar di luar negeri. Beruntung sekali saya menjadi mahasiswa Darmajaya. Kampus ini menyediakan banyak beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu, berprestasi, penghapal Al-Quran hingga beasiswa belajar ke luar negeri,” ujar putra pasangan Muksin Hendra dan Kartini ini.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Riset, Dr. RZ. Abdul Aziz ST, MT menuturkan, Darmajaya menjadi perguruan tinggi ternama di Lampung yang sangat concernmendorong para mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan agar mampu berdaya saing secara global.Diungkapnya, tahun 2017 terdapat 3 mahasiswa yang melakukan joint research yang terdiri dari 1 orang di Cheng Shiu University, Taiwan dan 2orang di Universiti Teknikal Malaysia Melaka.

“Setiap negara memiliki sistem pendidikan, kebudayaan, masyarakat, dan pariwisata yang berbeda-beda. Hal itu menyadarkan bahwa masih banyak hal yang harus kita dipelajari. Program joint research ini diharapkan memotivasi para mahasiswa untuk aktif, dan kreatif melakukan penelitian. Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas penelitian, dan jumlah publikasi bersama berskala internasional,” tandasnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *